Jumat, 30 November 2012

Drama Si Pahit Lidah

aku akan menceritakan tentang drama aku di SMA 8 Tangerang saat kelas X. aku merupakan bagian dari X.4. kami mendapat tugas drama dalam pelajaran bahasa indonesia. agar adil, pemilihan kelompok dilakukan secara acak. dan aku masuk ke dalam kelompok dengan jumlah orang paling sedikit dalam kelompok. kelompokku terdiri dari 5 orang. sedangkan yang lain ada 7 orang atau 6. kelompokku terdiri dari aku sendiri, sidra (hanzo), dito, nisa, elizaeth (lizzie). awalnya kami mendapat cerita malin kundang. sepereti biasa, dito akan menjadi malin kundang karena dia yang paling cocok dan sering berperan sebagai malin kundang. tapi karena udah sering itu dito jadi bosen dan males. jadi, kita cari cerita yang lain.

kami mencari cerita lewat internet. kelompokku terdiri dari anak-anak pendiam malu-malu. jadi jarang ada interaksi di antara kami. akhirnya kami memutuskan untuk memilih drama si pahit lidah. itu adalah cerita rakyat asal sumatera selatan. kami pun membaca cerita dan siap menulis naskah. tapi karena teman-teman yang lain bukanlah orang yang terlalu peduli akan tugas, kecuali ilizzie, akhirnya kami ber2 yang membuat naskah. dan kami tinggal latihan. saat itu ada libur panjang. dan seharusnya kami latihan tetapi yang lain sulit dihubungi. apalagi hanzo. akhirnya kami kembali lagi ke sekolah tanpa latihan saat liburan kemarin. sulit sekali memiliki kelompok saperti itu.

akhirnya kami memutuskan untuk latihan setiap pulang sekolah. nah... kami mulai membuka diri di sini. hanzo berperan sebagai aria tebing yang merupakan adik dari serunting yang diperankan oleh dito. nisa jadi istri serunting. lizzie jadi sang hyang mahameru, semacam orang sakti gitu. dan aku tidak dapat peran. jadi aku buat karakter sendiri yaitu nenek-nenek dengan hanzo juga sebagai kakek.

latihan drama dibarengi dengan canda yang tak tertahankan. hanzo dan dito super lawak. hanzo adalah orang super cuek, aneh, tidak bisa ditebak, dan karena itu jadi lucu. dito juga kocak. mereka ngelawak terus. di dalam drama, ada adegan dito dan hanzo bertarung. itu super lawak. selama latihan, hanzo menggunakan pedang untuk melawan dito. yang enatah dari mana datangnya pedang itu. mereka melontarkan kata-kata yang benar-benar lucu.

lalu tibalah hari terakhir kami latihan drama karena keesokan harinya kami sudah tampil. kami bingung soal kostum. hanzo bertanya tentang kostum ke aku. aku pun bingung. dan dia berkata, "gua ntar malem mau gunting baju kakak gua yang ada gambar naganya ah. gua pake itu ya besok." (muka datar). aku hanya mengiyakan karena itu pasti hanya bercanda. keesokan harinya ia membawa kain berwarna hitam dengan gambar naga yang tadinya adalah kaus kakaknya. dasar si bocah itu.

saat drama pun tiba. drama kami dipenuhi dengan tawa para penonton berkat hanzo dan dito. semua anggota kelompok kami tidak ada yang menghapal naskah drama. kami melakukan improvisasi. itu benar-benar luar biasa aneh dan lucu. pada saat tampil, pedang hanzo hilang. dan saat adegan hanzo butuh pedang:
serunting   : "hei aria tebing, kalau berani, ayo lawan aku!"
aria tebing: "iya kakak. ini dia kemoceng saktiku. harusnya pake pedang. pedangnya ilang kemaren ditaro di situ." (nunjuk meja dengan muka datar.)
semua penonton tertawa termasuk pembimbing bahasa indonesia kami, bu hariyanti. hanzo memang super lawak dengan wajah datarnya.

lalu saat adegan aku dan hanzo:
serunting   : "kakek dan nenek, mengapa kalian begitu bersedih?"
nenek       : "kami sudah bertahun-tahun menikah tetapi belum dikaruniai anak."
serunting pun mengambil sehelai rambut nenek dan mengubahnya menjadi bayi.
nenek       : "wah! kakek! ini bayi kek."
kakek      : "ih bayi." (muka datar sambil megang kepala boneka yang dianggap sebagai bayi dengan jijik."

tapi totally, dramanya berlangsung lancar dan seru. awalnya memang kurang menyanangkan tapi ternyata mereka seru banget. adegan di antara hanzo dan dito lucu banget. menurut aku, itu sih drama paling lucu di kelas X.4. hehe. jadi kangen masa-masa latihan drama. :'(

Tidak ada komentar:

Posting Komentar