Kamis, 29 November 2012

Tempat Bersejarah

saya bersekolah di SMAN 8 Tangerang. saat kelas X, saya mendapat tugas sejarah untuk terjun langsung ke tempat bersejarah. tugas ini berkelompok. kelompok saya terdiri atas saya sendiri, sufika fani, nuikita wachid, nafiar rahmansyah, nur isnaini handayani, annisa nurindah, elizabeth ruttina hutagaol. kami sempat bingung untuk memutuskan tempat bersejarah mana yang akan kami teliti. teman-teman saya memilih temapat bersejarah yang jauh seperti kota tua di jakarta. tetapi saya suka dengan pemikiran yang unik. jadi saya ingin meneliti tempat yang tidak begitu dipedulikan oleh orang lain. saya ingat di dekat rumah saya ada masjid unik yang penuh dengan misteri. yang tidak lain tidak bukan adalah masjid pintu seribu. nama sebenarnya adalah masjid.... (lupa namanya soalnya nama arab gitu. jadi susah dihapal). karena pelupa seperti saya ini ada banyak di muka bumi, jadi masjid ini diberikan nama yang mudah diingat. yaitu masjid pintu seribu karena di dalam masjid ini terdapat banyak pintu. tidak ada yang tau berapa jumlah pintunya tepatnya. tetapi agar mudah diingat, diibaratkan pintu ini ada seribu.

masjid ini terletak di daerah bayur, tangerang. tempatnya agak terpencil. cukup sulit untuk mencapai tempat itu. saya beserta kelompok saya pergi hari sabtu. setelah pulang sekolah. saat kelas X, kami masih belajar pada hari sabtu. elizabeth tidak ikut pergi saat itu. dia tidak diizinkan. kami pergi ke sana naik motor. saya dengan fika, annisa dengan nur isnaini, nafiar dengan nuikita. saat perjalanan, nafiar adalah orang yang paling tertinggal. kami berpikir kalau nafiar takut ngebut. ternyata nuikita yang dibonceng oleh nafiar takut. payah sekali. kami melewati jalan kecil dan kami melalui jematan sempit yang jika tidak hati-hati kami bisa saja jatuh ke kali. dan nafiar mencoba melalui jembatan itu, tapi karena barang bawaan niki yang terlalu banyak, nafiar keberatan dan motornya mundur. untungnya tidak masuk kali.

saat kami sampai, kami melihat bangunan seperti kastil belum selesai dibangun. ternyata itu masjidnya. masjidnya ada 2. kedua masjid tersebut saling bersebrangan. masjid pertama adalah masjid yang digunakan untuk beribadah sehari-hari. masjid yang satu lagi adalah masjid yang terdapat banyak pintu di dalamnya. awalnya kami masuk ke masjid yang biasa. tapi di halaman masjid itu terdapat makam. dan anehnya pengurus masjid menyuruh kami berdoa di depan makam tersebut. tapi kami menolak. dan kami ditawarkan untuk masuk masjid yang terdiri dari banyak pintu. di dalam sana sangat gelap. dan jika ingin masuk harus dibimbing oleh pengurusnya karena kalau tidak kami bisa tersesat. ternyata yang berani masuk hanya saya dan nuikita.

jalanan yang saya lalui begitu gelap. selama perjalanan, kami terus bershalawat. jalanan begitu berkelok dan sempit dan juga terdapat banyak pintu. hingga akhirnya kami tiba di ruangan yang terdapat lampu di dalamnya. ruangan itu terdapat ubin di bawahnya padahal di sepanjang jalan, tempat itu tidak berubin. kami masuk ke ruangan itu dan melepas alas kaki kami. kami disuruh duduk di depan pagar yang seperti pintu penjara. saya bilang ke penuntun kami, "mas itu apaan?" (sambil menunjuk ke pagar yang seperti pintu penjara itu). kata penuntun kami, "iya ini yang mau diziarahin." apa maksudnya itu?????? saya begitu takut. kami hanya ber2. tiba-tiba penuntun kami mematikan lampu. dan jadilah tempat itu begitu gelap. membuka mata ataupun menutup mata terasa sama saja. kami begitu takut. kami terus bergandengan tangan.

penuntu kami berkata bahwa tempat itu memang gelap, tapi di alam kubur nanti akan lebih gelap. tempat itu memang sempit, tapi di alam kubur nanti akan lebih sempit. sekarang kami bisa bergandengan tangan dengan teman kami, tapi di akhirat nanti kita sendiri. kita tidak bisa menggandeng tangan siapa pun. jadi, tujuan diciptakannya masjid itu adalah sebagai bentuk di akhirat nanti seperti apa. untuk itu, agar kehidupan kita setelah mati nanti bahagia, banyak-banyaklah beribadah dan berbuat baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar